Saturday 3 February 2024

anak saya di diagnosa ADHD

 anak saya di diagnosa ADHD


saya belum pernah cerita mengenai perkembangan anak saya, jadi anak saya 1 tahun yang lalu ketika usia menginjak 2 tahun dia mengalami keterlambatan bicara atau speech delay, saya pun kurang tau penyebabnya apa ya.

sebenarnya banyak orang tidak aware mengenai perkembangan anak, karena kadang pemikiran jadul itu "nanti juga bisa / nanti juga sembuh " beruntungnya saya dan istri orang yang suka nyari2 sesuatu di google ketika terjadi keanehan dan untuk konfirmasi saya bawa ke klinik tumbuh kembang, ketika menginjak 2 tahun gejala yang di alami anak saya adalah dia tidak bisa mengucapkan 50 kata, nah kata dokter anak yang meriksa anak saya, milestone anak 2 tahun setidaknya bisa mengucapkan 50 kata, waktu itu anak saya baru bisa mengucapkan 10 kata aja.

selain keterlambatan bicara yang saya merasa aneh dengan anak saya itu adalah dia tidak bisa fokus, dipanggil tidak nengok, lalu ketika bermain suka ganti ganti, sebenarnya saya mulai merasa aneh ketika mulai latihan jalan, anak saya tidak mau duduk berhenti, maunya jalan terus. ada video di channel saya ketika bermain di playground, tampak anak saya suka pindah pindah mainan , normalnya anak tidak ganti ganti mainan dalam waktu yang cepet.

kembali ke pemeriksaan dokter, kata dokter tumbuh kembang anak saya membutuhkan intervensi / dengan kata lain terapi, lalu anak saya dirujuk ke RSUD yang ada terapinya. oiya kalau ada BPJS make BPJS ya karena terapi memerlukan waktu lama dan kalau jalur umum bakal membutuhkan biaya yang cukup besar.

anak saya saat ini dirawat di RSUD deket tempat tinggal saya, anak saya sejak 2 tahun sampai sekarang 3 tahun terapi, jadi terapinya 1 tahun lebih, nah kenapa tadi saya menyarankan pake BPJS karena ini, waktunya kita gak tau sampai kapan, dan biaya terapi juga tidak murah, kalau bisa gratis kenapa harus bayar. hehe.

anak saya mendapatkan terapi okupasi dan terapi wicara, jadi dapat 2 terapi nih, misal pake umum ya bayarnya doble, hehe biasanya anak anak yang ada hiperaktifnya sering nya mendapatkan 2 terapi, yaitu okupasi dan wicara.

secara singkat, Terapi okupasi adalah pendekatan terapeutik yang bertujuan untuk membantu individu mengatasi hambatan-hambatan dalam melakukan aktivitas sehari-hari yang penting bagi mereka. Terapis okupasi bekerja dengan klien untuk meningkatkan kemandirian, produktivitas, dan kualitas hidup melalui pengembangan keterampilan dan strategi adaptif dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Terapi ini dapat digunakan untuk berbagai kondisi, termasuk gangguan neurologis, kesehatan mental, cedera fisik, atau kondisi perkembangan.

sedangkan Terapi wicara adalah proses intervensi yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi seseorang melalui latihan, teknik, dan strategi yang disesuaikan dengan kebutuhan individu. Terapis wicara bekerja dengan klien untuk mengatasi kesulitan dalam berbicara, memahami, membaca, menulis, dan berinteraksi sosial. Terapi ini dapat digunakan untuk berbagai kondisi, seperti gangguan bicara dan bahasa, gangguan komunikasi autisme, stroke, cedera kepala, dan kondisi perkembangan lainnya.

kapan harus ke dokter ? menurut saya bisa lihat lihat video milestone2 tumbuh kembang anak, banyak yang ngshare, walau tidak self diagnose tapi ketika menemukan keanehan segera ke klinik tumbuh kembang, disana dokter akan memeriksa apakah si anak butuh terapi atau tidak, jangan takut . karena lebih cepat lebih baik, sedini mungkin ketahuan maka koreksinya lebih mudah.

perkembangan anak saya akan saya share di artikel lain, terimakasih sudah mampir, oiya anak saya diagnosa ADHD belum tegak ya, karena emang umur balita belum bisa ditegakkan. 






No comments:

Post a Comment